
Teralis adalah bagian penting dari keamanan dan estetika rumah. Ia tidak hanya mencegah pencurian, tetapi juga memperindah tampilan jendela dan pintu.
Namun, banyak orang menganggap proses pemasangan teralis itu mudah β padahal, kesalahan kecil bisa berdampak besar: dari hasil yang miring, cat cepat rusak, hingga risiko kebocoran air di dinding.
Artikel ini akan membahas 7 kesalahan umum saat instalasi teralis yang sering dilakukan, baik oleh tukang maupun pemilik rumah, beserta cara praktis untuk menghindarinya.
Kesalahan 1: Pengukuran yang Tidak Akurat
Kesalahan paling dasar dan paling sering terjadi adalah pengukuran yang asal-asalan.
Beberapa tukang hanya mengukur panjang dan lebar tanpa memperhitungkan ketebalan dinding atau kerangka jendela.
Akibatnya:
- Teralis bisa terlalu longgar atau malah terlalu ketat.
- Saat dipasang, posisinya tidak simetris dengan bingkai.
- Menimbulkan celah yang tidak aman.
Cara Menghindarinya:
Gunakan alat ukur laser atau meteran baja, lalu ukur tiga kali di sisi berbeda (atas, tengah, bawah).
Sertakan juga margin 1β2 mm untuk ruang ekspansi dan ketebalan finishing cat.
Tips dari Teralis.ID:
Buat sketsa atau gambar kerja sederhana sebelum memesan, agar bengkel bisa memotong dan mengelas sesuai ukuran aktual.
Kesalahan 2: Pemilihan Bahan yang Tidak Sesuai Lokasi
Tidak semua bahan cocok untuk semua kondisi.
Contohnya, menggunakan besi biasa di area lembab (seperti dapur atau rumah dekat pantai) akan membuat teralis cepat berkarat.
Akibatnya:
- Teralis rusak dalam waktu 1β2 tahun.
- Perlu biaya tambahan untuk pengecatan ulang atau penggantian.
Cara Menghindarinya:
Sesuaikan material dengan kondisi lingkungan:
- Stainless Steel (304/316): Cocok untuk area lembab dan eksterior.
- Besi Hollow / Tempa: Cocok untuk interior atau area terlindung.
- Aluminium: Pilihan ringan untuk dekorasi minimalis.
Kesalahan 3: Pengelasan yang Kurang Rapi
Pengelasan adalah kunci kekuatan dan estetika teralis. Sayangnya, banyak pemasangan gagal karena tukang tidak menggunakan mesin las yang sesuai atau tidak membersihkan sambungan setelah proses las.
Tanda Lasan Buruk:
- Permukaan tidak rata.
- Ada percikan logam yang menempel.
- Titik las mudah retak saat ditekan.
Cara Menghindarinya:
Gunakan mesin las MIG atau TIG untuk hasil lebih halus, terutama untuk stainless steel.
Pastikan semua sambungan digrinda halus, lalu lapisi dengan cat dasar anti karat.
π‘ Tambahan:
Bengkel profesional seperti Teralis.ID Workshop selalu melakukan pengujian kekuatan las sebelum produk dikirim ke pelanggan.
Kesalahan 4: Pemasangan Tidak Rata atau Tidak Lurus
Teralis yang miring bisa membuat tampilan rumah jadi aneh dan menimbulkan tekanan tidak seimbang pada dinding.
Penyebab umum:
- Dinding tidak siku.
- Pemasangan tanpa menggunakan waterpass.
- Penahan atau dudukan tidak dipasang rata.
Cara Menghindarinya:
Gunakan alat bantu seperti waterpass digital atau laser line untuk memastikan posisi benar.
Pasang teralis dengan penjepit L-bracket agar bisa disesuaikan sebelum dikencangkan penuh.
Pro Tip:
Selalu cek dari dua sisi β luar dan dalam β sebelum mengencangkan baut akhir.
Kesalahan 5: Finishing Cat yang Terburu-buru
Proses cat sering dianggap tahap akhir yang tidak terlalu penting, padahal ini justru pelindung utama dari karat dan cuaca.
Kesalahan yang sering terjadi:
- Mengecat langsung tanpa primer.
- Tidak membersihkan permukaan dari debu/oli.
- Menggunakan cat interior untuk area eksterior.
Akibatnya:
Cat cepat mengelupas, muncul karat dalam hitungan bulan.
Cara Menghindarinya:
- Bersihkan logam dengan amplas dan thinner.
- Gunakan primer epoxy sebagai dasar.
- Untuk hasil maksimal, pilih powder coating yang lebih tahan panas dan goresan.
Kesalahan 6: Kurangnya Ventilasi dan Drainase di Sekitar Teralis
Kesalahan ini sering diabaikan, terutama untuk teralis di jendela luar.
Jika ventilasi tidak cukup, air hujan bisa tertahan di celah besi dan mempercepat korosi.
Cara Menghindarinya:
- Pastikan ada jarak minimal 1 cm antara dinding dan rangka teralis untuk aliran udara.
- Tambahkan sedikit kemiringan (sekitar 3Β°) pada dudukan bawah agar air mengalir keluar.
- Gunakan sealant silikon di bagian sambungan dinding agar tidak bocor.
Kesalahan 7: Tidak Memperhatikan Estetika dan Proporsi Desain
Teralis bukan hanya pelindung, tapi juga elemen visual rumah.
Beberapa orang memasang model yang tidak sesuai gaya arsitektur, sehingga hasilnya terlihat βasingβ atau mengganggu tampilan fasad.
Contoh umum:
- Rumah minimalis, tapi teralisnya penuh ornamen tempa klasik.
- Ukuran kisi terlalu rapat, membuat rumah terasa pengap.
- Warna cat tidak serasi dengan kusen.
Cara Menghindarinya:
- Pilih desain yang seimbang dengan bentuk jendela dan gaya bangunan.
- Gunakan software visualisasi atau minta contoh mockup dari bengkel.
- Warna netral seperti hitam doff, abu metalik, atau silver biasanya paling serasi.
Kesalahan instalasi teralis sering terjadi karena hal-hal kecil: pengukuran kurang teliti, lasan tidak rapi, atau cat asal-asalan.
Padahal, semua itu bisa dihindari dengan sedikit perencanaan dan ketelitian.
Kesimpulan ringkas:
| Masalah | Dampak | Solusi |
|---|---|---|
| Pengukuran salah | Teralis tidak pas | Ukur tiga kali, buat sketsa |
| Material salah | Cepat rusak | Sesuaikan dengan lokasi |
| Lasan jelek | Lemah & tidak rapi | Gunakan tukang profesional |
| Tidak rata | Tampilan miring | Gunakan waterpass |
| Finishing buruk | Cat mudah mengelupas | Gunakan primer & powder coating |
Ingin hasil pemasangan yang kuat, rapi, dan estetik tanpa repot?
Tim profesional dari Teralis.ID siap membantu mulai dari desain, pengukuran, hingga pemasangan.
π¬ Konsultasi gratis via WhatsApp:
π Klik di sini untuk konsultasi
Teralis.ID adalah Jasa Pemnuatan Teralis di Tangerang